Keutamaan Cinta Akhirat Dan Kehidupan Dunia yang Fana

Monday, May 12, 2014

Assalamu'alaikum wr. wb.
Buat mas bro Dan mba bro yang Muslim Dan muslimat, ,
Kali ini kita akan bahas Keutamaan Cinta Akhirat Dan Kehidupan Dunia yang Fana...

Kenapa?

karna sekarang banyak manusia" yang terjebak urusan duniawi Dan meninggalkan akhirat, .
Kehidupan yang kekal



Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu'anhu beliau berkata :
Kami mendengar Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,

(( ﻣَﻦْ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻫَﻤَّﻪُ ﻓَﺮَّﻕ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﺃﻣﺮَﻩُ ﻭﺟَﻌَﻞَ ﻓَﻘْﺮَﻩُ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻪ ﻭﻟﻢ ﻳَﺄْﺗِﻪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻛُﺘِﺐَ ﻟﻪ، ﻭﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﺍﻵﺧﺮﺓُ
ﻧِﻴَّﺘَﻪُ ﺟَﻤَﻊَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟﻪ ﺃَﻣْﺮَﻩُ ﻭﺟَﻌَﻞَ ﻏِﻨﺎﻩ ﻓﻲ
ﻗَﻠْﺒِﻪ ﻭﺃَﺗَﺘْﻪُ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻫِﻲَ ﺭﺍﻏِﻤَﺔٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya) “.
Hadits yang mulia ini menunjukkan keutamaan cinta kepada akhirat dan kehidupan dunia Fana yang Menipu, serta celaan dan ancaman besar bagi orang yang terlalu berambisi mengejar harta benda duniawi .

Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

- Orang yang cinta kepada akhirat
akan memperoleh rezki yang telah
Allah tetapkan baginya di dunia
tanpa bersusah payah, berbeda
dengan orang yang terlalu berambisi mengejar dunia, dia akan
memperolehnya dengan susah payah lahir dan batin .
 Salah seorang ulama salaf berkata, “Barangsiapa yang mencintai dunia (secara berlebihan) maka hendaknya dia mempersiapkan dirinya untuk menanggung berbagai macam musibah (penderitaan) “ .

- Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
berkata[5] , “Orang yang mencintai
dunia (secara berlebihan) tidak akan lepas dari tiga (macam penderitaan): Kekalutan (pikiran) yang selalu menyertainya, kepayahan yang tiada henti, dan penyesalan yang tiada berakhir . Hal ini dikarenakan orang yang mencintai dunia (secara berlebihan) jika telah mendapatkan sebagian dari (harta benda) duniawi maka nafsunya (tidak pernah puas dan) terus berambisi mengejar yang lebih daripada itu, sebagaimana dalam hadits yang shahih

 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang berisi) harta (emas) maka dia pasti (berambisi) mencari lembah harta yang ketiga“  .

- Kekayaan yang hakiki adalah kekakayaan dalam hati/jiwa. Rasululah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa“ .

- Kebahagiaan hidup dan keberuntungan di dunia dan akhirat hanyalah bagi orang yang cinta kepada Allah dan hari akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezki yang Allah Ta’ala berikan kepadanya” .

- Sifat yang mulia ini dimiliki dengan sempurna oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan inilah yang menjadikan mereka lebih utama dan mulia di sisi Allah Ta’ala dibandingkan generasi yang datang setelah mereka. Ibnu Mas’ud radhiyallahu‘anhu berkata, “Kalian lebih banyak berpuasa, (mengerjakan) shalat, dan lebih bersungguh-sungguh (dalam beribadah) dibandingkan para sahabat Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam, tapi mereka lebih baik (lebih utama di sisi Allah Ta’ala ) daripada kalian”. Ada yang bertanya: Kenapa (bisa demikian), wahai Abu Abdirrahman? Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Karena mereka lebih zuhud dalam
(kehidupan) dunia dan lebih cinta
kepada akhirat”

Akhir kata Tolong jauhi Terlalu Cinta akherat karna itu akan menjerumuskanmu...

Dan ini Cara menjauhkan diri Terlalu cinta duniawi...

wassalam wr. wb

0 comments

Post a Comment